Estrogen kerja lama ini sebenarnya dapat digunakan oleh pria dan wanita. Beberapa gejala yang dapat diobati dengan obat ini meliputi:

• Iritasi
• Muka panas
• Kekeringan vagina
• Depresi
• Sakit kepala
• Migrain
• Nyeri payudara
• Perdarahan uterus disfungsional
• Perubahan suasana hati
• Tidak adanya atau ketidakteraturan haid
• Infeksi saluran kemih (ISK)
• Kekurangan atau berkurangnya pelumasan vagina

Perlu dicatat bahwa obat ini juga dapat diresepkan untuk pria sebagai pengobatan kanker prostat. Ingatlah bahwa suntikan estrogen ini hanya mengatasi gejala kanker ini dan bukan penyakitnya sendiri.

Delestrogen disetujui di Amerika Serikat untuk berbagai penyakit dan kondisi medis. Misalnya, obat ini disetujui sebagai bagian dari pengobatan hipogonadisme, yaitu kondisi di mana gonad memiliki fungsi yang menurun.

Hipoestrogenisme (yaitu kekurangan estrogen) dapat disebabkan pada wanita oleh kondisi medis ini. Kastrasi pada wanita juga dapat menyebabkan kekurangan ini.

Wanita yang mengalami kegagalan ovarium juga dapat mengalami hipoestrogenisme.

Obat estrogen ini juga tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul di negara lain di mana obat ini disetujui untuk digunakan. Bentuk oral estrogen ini juga berfungsi sebagai pengobatan untuk gejala yang sama seperti yang disebutkan di atas.

Periode pengobatan saat menggunakan terapi estradiol ini berkisar dari tiga hingga enam bulan. Dosis dan interval pengobatan yang berbeda akan bervariasi tergantung pada berbagai kondisi.

Dosis yang biasa diresepkan oleh dokter adalah 10 hingga 20 mg dan diberikan sekali setiap empat minggu. Ini adalah jumlah dosis yang biasa untuk mengobati wanita yang mengalami gejala menopause.

Ketika digunakan sebagai pengobatan perdarahan uterus disfungsional, dokter biasanya meresepkan dosis Delestrogen 10 hingga 20 mg. Ini berguna untuk mengurangi perdarahan pada wanita.

Ketika digunakan sebagai pengobatan kanker prostat pada pria, dokter biasanya meresepkan obat estrogen ini dengan dosis 30 mg (kadang lebih tinggi). Pengobatan biasanya berlangsung selama beberapa minggu.

Perlu dicatat bahwa dosis biasanya diberikan setiap satu hingga dua minggu. Sekali lagi, obat ini diberikan melalui injeksi intramuskular.

Obat ini juga diresepkan untuk wanita transgender sebagai pengobatan untuk berbagai kondisi terkait. Dosis kali ini dapat bervariasi dari 5 hingga 20 mg. (juga bisa sampai 40 mg.) tergantung pada kondisi yang ditentukan oleh dokter Anda.

Para ahli kesehatan mencatat bahwa efek samping terkait dengan konsumsi obat estradiol ini.

Gejala ini sama seperti pada estradiol. Berikut adalah beberapa efek samping yang diamati oleh para ahli kesehatan dan peneliti:

• Melasma
• Tromboemboli
• Sakit kepala
• Edema
• Kembung
• Mual
• Profil lipid darah rendah
• Pembesaran payudara
• Peningkatan resistensi insulin
• Nyeri payudara
• Peningkatan kadar prolaktin

Ketika Anda mengalami efek samping ini, harap hentikan penggunaan Delestrogen dan hubungi dokter Anda. Perlu dicatat juga bahwa mungkin terjadi overdosis pada obat estrogen ini.

Overdosis dapat terjadi ketika dosis yang sangat tinggi diresepkan kepada Anda. Contohnya adalah satu dosis 40 hingga 100 mg per minggu.

Namun, juga telah dicatat bahwa biasanya tidak ada tanda-tanda toksisitas saat Anda mengalami potensi overdosis.

Gejala overdosis meliputi hal-hal berikut:

• Kram kaki
• Kaki terasa berat
• Keputihan
• Nyeri payudara
• Peningkatan retensi air
• Peningkatan berat badan
• Kembung
• Muntah
• Mual

Untuk mengurangi gejala overdosis, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengurangi dosis yang Anda konsumsi. Ketika Anda curiga mengalami overdosis, Anda harus segera menghubungi dokter Anda.

Delestrogen hanya boleh digunakan setelah mendapatkan nasihat medis yang kompeten. Penggunaan estradiol yang tidak tepat membawa risiko serius tertentu.

Penggunaannya dapat menempatkan Anda pada risiko kanker endometrium. Ini juga meningkatkan risiko emboli paru, kanker payudara invasif, dan stroke.

Para ahli juga melaporkan bahwa ini mungkin meningkatkan risiko seseorang terhadap trombosis vena dalam. Kondisi ini telah diamati pada wanita pascamenstruasi.

Para peneliti juga mengamati bahwa beberapa wanita berusia 65 tahun ke atas memiliki risiko meningkat untuk mengembangkan demensia saat mengonsumsi obat ini.

Karena potensi risiko kesehatan ini, Anda memerlukan nasihat yang kompeten dari dokter Anda sebelum menggunakan obat ini.

Dokter Anda biasanya akan meresepkan dosis efektif terendah untuk kondisi Anda. Para ahli medis juga akan meresepkan periode pengobatan terpendek yang memungkinkan.

Bekerjalah dengan dokter Anda untuk menemukan pendekatan pengobatan yang dapat diterima menggunakan obat ini.