Dalam terapi penggantian hormon, manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Namun, jika Anda mencari alternatif alami dan ingin menghindari risiko yang disebutkan di atas, Anda mungkin ingin mempertimbangkan pueraria mirifica sebagai HRT.

Pueraria mirifica adalah herbal yang secara tradisional digunakan sebagai agen peremajaan dan peningkat vitalitas, terutama untuk wanita yang lebih tua. Herbal ini juga disebut kwao krua, kwao keur, kwao kruea, atau white kwao krua. Herbal ini adalah sumber phytoestrogen yang sangat baik (termasuk isoflavon kedelai isoflavones), namun juga mengandung chromenes – kelas phytoestrogen yang menyaingi estrogen dalam potensi.

Pendukung pengobatan alternatif menyatakan bahwa pueraria mirifica adalah antioksidan kuat yang dapat menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Selain sifat pro-estrogennya, efek antioksidan dari herbal ini dianggap berguna untuk mengobati kondisi khusus wanita seperti:

• Hot flashes
• Kolesterol tinggi
• Perubahan suasana hati
• Libido rendah
• Kekeringan vagina
• Osteoporosis

Sebuah studi selama 12 minggu yang dilakukan pada 82 wanita pascamenopause pada tahun 2017 – dipublikasikan di Menopause – menyatakan bahwa gel vagina dengan pueraria mirifica hampir sama efektifnya dengan krim estrogen terkonjugasi untuk mencegah atrofi vagina.

Studi serupa lainnya juga pernah dilakukan sebelumnya yang melibatkan studi double-blind, acak, dan terkontrol plasebo dengan 71 wanita postmenopause selama periode 24 minggu. Studi tersebut menentukan bahwa pueraria mirifica menunjukkan estrogenisitas untuk meredakan kekeringan vagina dan memperbaiki tanda-tanda atrofi vagina.

Pueraria mirifica dapat memengaruhi kadar kolesterol darah secara positif. Dalam studi Jepang tahun 2008 pada 17 wanita postmenopause, mereka diberikan plasebo atau suplemen pueraria mirifica selama dua bulan.

Pada akhir studi, wanita yang mengonsumsi pueraria mirifica menunjukkan penurunan 17% pada LDL (kolesterol jahat) dan peningkatan 34% pada HDL (kolesterol baik). Herbal ini tampaknya meniru estrogen dalam tubuh dengan meningkatkan laju metabolisme gula dan karbohidrat.

Secara teoritis, ini dapat menurunkan kolesterol sambil mengontrol gula darah dan mendorong penurunan berat badan. Namun, lebih banyak studi perlu dilakukan.

Estrogen juga penting untuk mengatur pergantian tulang. Ada bukti dalam studi Journal of Endocrinology tahun 2016, yang menentukan bahwa kehilangan tulang melambat secara signifikan pada monyet postmenopause osteoporotik setelah menjalani diet selama 16 minggu yang dibantu dengan bubuk pueraria mirifica.

Demikian pula, sebuah studi tahun 2007 yang dipublikasikan di Journal of the Medical Association of Thailand menemukan bahwa konsumsi dosis tinggi pueraria mirifica pada burung puyuh Jepang menyebabkan peningkatan kadar kalsium pada tulang tibia pendek, serum, dan penundaan epifisis. Studi lain melaporkan efek positif pada profil kimia darah: kolesterol, protein, dan kalsium.

Seperti halnya manfaatnya, studi lebih lanjut diperlukan untuk menganalisis efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan pueraria mirifica. Karena memiliki sifat estrogen, beberapa efek samping mungkin termasuk kram, kembung, sakit kepala, nyeri payudara, siklus menstruasi tidak teratur, dan perubahan berat badan.

Herbal ini juga tidak boleh digunakan selama menyusui atau kehamilan. Wanita dengan kondisi sensitif estrogen seperti kanker ovarium, kanker payudara, fibroid rahim, dan endometriosis juga tidak boleh mengonsumsi pueraria mirifica.

Suplemen ini legal dan dijual sebagai suplemen makanan di Amerika Serikat. Toko makanan kesehatan menjual pueraria mirifica dalam bentuk tablet, kapsul, dan soft gel. Produk ini juga tersedia dalam krim topikal dan serum. Sebagian besar produk topikal ditujukan untuk payudara atau wajah, bukan untuk penggunaan vagina.

Suplemen oral dijual dalam dosis antara 100mg hingga 1.000mg. Saat ini, belum ada pedoman penggunaan yang tepat untuk pueraria mirifica. Studi menyarankan bahwa manusia dapat mengonsumsi 50mg per hari dengan aman. Umumnya, mulailah dengan dosis terendah dan tingkatkan dosis secara bertahap jika diperlukan.