Ketika mereka mencapai usia 40-an atau 50-an, kebanyakan wanita menyadari kulit mereka jauh lebih kering dan gatal dibandingkan sebelumnya. Faktanya, kulit kering adalah masalah kulit paling umum yang dialami wanita di kelompok usia ini—dan dilaporkan ke dokter, membutuhkan bantuan.

Meskipun kebanyakan wanita tidak menyalahkan menopause atas kulit kering mereka, studi menunjukkan bahwa kekurangan estrogen berdampak negatif pada kekencangan, elastisitas, dan kelembapan kulit. Perubahan hormonal yang diakibatkan menopause ini mempercepat proses penuaan, yang kemudian membuat kulit menjadi lebih tipis dan kurang mampu meregenerasi dirinya sendiri.

Estrogen adalah hormon penting untuk kesehatan kulit karena secara signifikan mendukung fisiologi kulit. Selain mengatur menstruasi wanita, estrogen juga merangsang produksi minyak dan kolagen untuk menjaga kulit tetap sehat.

Ketika produksi minyak dan kolagen melambat, kulit akan mulai menjadi kendur, berkerut, dan tidak mampu mempertahankan kelembapan dengan baik.

Kulit kering menjadi lebih terlihat selama bulan-bulan musim dingin, ketika tingkat kelembapan secara alami menurun. Jadi, jika Anda seorang wanita menopause, penting untuk menyesuaikan rutinitas perawatan kulit Anda untuk menghadapi perubahan ini dengan tepat.

Kulit kering akibat menopause akan berbeda untuk setiap wanita. Beberapa mungkin mengalami kekeringan kulit yang nyata hanya selama bulan-bulan dingin, sementara yang lain harus menghadapinya sepanjang tahun.

Beberapa gejala kulit kering yang menonjol adalah:

• Kulit yang mengelupas atau bersisik
• Tangan dan kaki yang pecah-pecah
• Gatal pada kulit
• Kekencangan kulit setelah berenang atau mandi
• Warna kulit yang kusam atau keabu-abuan, bagi mereka yang memiliki kulit gelap

Tentu saja, Anda tidak harus membiarkan menopause merusak kulit Anda begitu parah. Ada beberapa strategi efektif yang bisa diikuti!

Berikut beberapa solusi yang dapat membantu mengurangi kekeringan kulit Anda selama menopause:

Salah satu cara terbaik untuk menjaga kulit tetap terhidrasi adalah dengan mengonsumsi lemak sehat seperti asam lemak omega-3. Ini tidak hanya membantu kulit Anda, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan secara keseluruhan.

Beberapa makanan yang kaya omega-3 termasuk salmon, sarden, kenari, kedelai, telur yang diperkaya, biji rami, dan minyak safflower.

Tentu saja, mandi air panas terasa menyenangkan terutama saat cuaca dingin. Namun, air yang sangat panas dapat menyebabkan kulit kering karena sangat memengaruhi kadar kelembapan kulit.

Jika suhu udara sangat dingin, pilihlah mandi air hangat sebagai gantinya. Pastikan Anda hanya menghabiskan maksimal 10 menit di kamar mandi agar kulit Anda tidak kering.

Tabir surya harus menjadi komponen utama dalam rutinitas perawatan kulit Anda tidak peduli musim apa, terutama jika Anda sedang mengalami menopause. Meskipun cuaca mendung, sinar UV matahari tetap bisa menembus awan.

Paparan sinar matahari yang berkepanjangan adalah penyebab utama keriput dan kulit kering. Jadi, menggunakan losion pelembap dengan SPF sangat dianjurkan, terutama jika Anda akan banyak berada di luar ruangan.

Segera setelah keluar dari kamar mandi, pastikan kelembapan kulit Anda tetap terjaga dengan segera mengaplikasikan pelembap. Setelah menepuk kulit dengan handuk, jangan tunggu sampai benar-benar kering: segera aplikasikan pelembap wajah dan tubuh Anda!

Anda mungkin tidak merasa bahwa olahraga ada hubungannya dengan kesehatan kulit, tetapi dengan membuat jantung Anda berdetak dan meningkatkan sirkulasi darah, Anda juga meningkatkan kadar oksigen dan nutrisi yang mencapai kulit Anda. Selain itu, olahraga meningkatkan produksi kolagen, sama seperti estrogen.